Rumus Hukum Bernoulli:
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Aliran
bersifat tunak (steady state)
- Tidak
terdapat gesekan
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:
Aplikasi Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli bermanfaat bagi kehidupan
manusia, beberapa aplikasi penerapan hukum bernoulli adalah sebagai
berikut:
- Torriceli/Tangki
Air
- Venturimeter
- Manometer
- Gaya
Angkat Pesawat khususnya sayap airfoil
- Tabung
Pitot
- Penyemprot
- Karburator
- Aerfoil
Penerapan asas
bernoulli pada karburator
Karburator
adalah sebuah alat yang mencampur
udara dan
bahan
bakar untuk sebuah
mesin pembakaran dalam. Karburator masih
digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang
dirancang untuk
balap
mobil stock. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an
telah menggunakan
injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi.
Mayoritas motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan
murah, namun
pada 2005 sudah banyak model baru
diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara,
barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam
desainnya.
A.
Arah
aliran udara
- Aliran
turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar
melalui bagian bawah karburator.
- Aliran
datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah
mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
- Aliran
naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu
keluar melalui bagian atas.
B.
Barel
Barel
adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
- Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya
digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil.
- Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua
atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih
besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.
C. Venturi
- Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran
venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan
besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya
tekanan untuk menarik bahan bakar.
- Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya
venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk
celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini
disertai dengan naik-turunnya needle
jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik
serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap"
karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.
· Prinsip Kerja
Pada dasarnya
karburator bekerja menggunakan
Prinsip
Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil
tekanan
statis-nya namun makin tinggi
tekanan
dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung
mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal
gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya
aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam
karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk
kedalam ruang bakar.
Kebanyakan
mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang
menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat
menjadi
trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan
multi-carbu
(banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja
tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator
aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator
lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari
terjadinya
mesin
banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah
keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam
intake
mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat
disambungkan dengan saluran
oli supaya ada sedikit oli
yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh
filter
udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas
pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir
1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft)
mulai popouler digunakan untuk otomotif.
Penerapan Asas Bernoulli Pada Alat
Penyemprot
Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli
yang sering kita gunakan adalah alat penyemprot racun serangga. Perhatikan
gambar berikut.
Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa
keluar dari tabung pompa melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara
yang bergerak dengan cepat mampu menurunkan tekanan pada bagian atas tabung
tandon yang berisi cairan racun. Hal ini menyebabkan tekanan atmosfer pada
permukaan cairan turun dan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semburan udara
berkelajuan tinggi meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburan
kabut halus.
Hukum
Bernoulli tentang aliran dan tekanan udara (sayap
pesawat /aerofoil)
Pesawat
terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yangmelalui sayap pesawat
tersebut, berbeda dengan roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara
gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke
belakang (ke bawah), sebagai reaksinya gas mendorong roket ke atas. Jadi roket
tetap dapat terangkat ke atas meskipun tidak ada udara, pesawat terbang tidak
dapat terangkat jika tidak ada udara.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dari
pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung dari pada sisi
bagian bawahnya. Gambar di bawah adalah bentuk penampang sayap yang disebut
dengan aerofoil.
Garis arus
pada sisi bagaian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya, yang berarti
laju aliran udara pada sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi
bagian bawah sayap (v1). Sesuai dengan asas Bernoulli
Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p2) lebih kecil
daripada sisi bagian bawah pesawat (p1) karena laju udara lebih besar. Beda
tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar:
, dengan A merupakan luas
penampang total sayap jika nilai p1 – p2 dari persamaan gaya angkat diperoleh ,
, dengan ρ adalah massa jenis
udara.
Dua Bersaudara Wilbur Wright dan Oliver Wright penemu
pesawat terbang
Pesawat dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih
besar daripada berat pesawat, jadi apakah suatu pesawat dapat atau tidak
tergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat dan ukuran sayapnya. Makin
besar kecepatan pesawat, makin kecepatan udara dan ini berarti
bertambah besar sehingga gaya
angkat
Jika pesawat telah berada pada
ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang di
udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat
sama dengan berat pesawat 
Hukum
Bernoulli pada Daya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian
belakang yang tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengking dari sisi bagian
bawahnya. Bentuk ini membuat kecepatan aliran udara melalui muka bagian atas
lebih besar dari kecepatan aliran udara melalui muka bagian bawah pada saat pesawat
tinggal landas.
Besarnya gaya angkat pesawat terbang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
P1 – P2= 1/2ρ . A(v22
– v12)
Dimana: P1 = tekanan di bawah sayap
P2 = tekanan di atas sayap
v1 = kecepatan udara di bawah
sayap
v2 = kecepatan udara di bawah
sayap
ρ = massa jenis udara
A= luas penampang sayap
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada saat pesawat akan
berangkat, tekanan udara pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan udara
pada bagian atas.